Sabtu, 04 Desember 2021

POLEMIK MINYAK CURAH

 Akhir - akhir ini masyarakat merasakan kenaikan harga minyak baik minyak kemasan maupun minyak curah. Bahkan minyak curah akan dihilangkan oleh pemerintah. hal itu membuat masyarakat harus pindah dari konsumsi minyak curah ke minyak kemasan. 



Lantas alasan apa yang membuat minyak curah masih digunakan oleh masyarakat ? Minyak curah ini dari segi harga terjangkau oleh masyarakat terutama para pedagang yang biasa menggunakan minyak dalam jualannya. 

Akan tetapi ada perbedaan antara minyak curah dan minyak kemasan. Dilihat dari kualitas minyak curah tidak bisa dipastikan apakah sudah melalui uji BPOM . sedangkan minyak kemasan sudah melalui uji BPOM dan terjamin  kualitasnya. selain dari segi kualitas , pasaran minyak curah hanya beredar di pasar tradisional sedangkan pasaran minyak kemasan  di pasar modern . 

Lantas apa yang menjadi penyebab mahalnya harga minyak kemasasan maupun curah ?

 Pertama, karena faktor bahan baku. Persoalan harga minyak goreng bukan hanya terjadi di Indonesia, ini gejolak global karena pasokan minyak nabati dunia menurun,

Penyebab kedua, , khusus untuk Indonesia, kebanyakan entitas produsen minyak goreng dan CPO berbeda. Artinya produsen minyak goreng tergantung pada harga CPO. Karena itu, ketika harga minyak sawit mentah melonjak, harga minyak goreng curah dan kemasan sederhana ikut meningkat tajam. Harga minyak goreng itu jauh melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Menurut Oke, HET itu disusun saat harga CPO di kisaran US$ 500-600 per metrik ton, sementara saat ini harga CPO berada di atas US$ 1.365 per metrik ton.

Solusi:

 - Pemerintah harus segera melakukan operasi pasar. dan berusaha mengstabilkan harga minyak di pasar. 

- Memberikan subsidi minyak agar masyarakat terutama para pedagang.